![]() |
| Grand Opening Sekolah Kader Kopri (SKK) ke-4 Kopri PC PMII Probolinggo |
Probolinggo, Anona - Pengurus Cabang Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (PC KOPRI) Probolinggo mengadakan grand opening Sekolah Kader Kopri (SKK) ke-IV yang bertempat di Aula Mall Pelayanan Publik, Probolinggo, 14 Februari 2025.
Acara ini dihadiri oleh Ketua
Umum KOPRI PB PMII, Wulan Sari Aliyatus Solikhah, Ketua Umum KOPRI PKC PMII
Jawa Timur, Zumrotun Nafisah, Ketua Majelis Pembina PC PMII Probolinggo, Siti
Romlah, Pengurus Ikatan Alumni PMII Probolinggo, Moh Ilyas, Ketua Umum PC PMII
Probolinggo, Abdul Rozak, dan Ketua KOPRI PC PMII Probolinggo, Emi Badriatur
Rif'ah.
Selain itu, juga hadir para
alumni dan perwakilan dari PCNU Kabupaten dan Kota Probolinggo beserta pengurus
banom, dan perwakilan HMI Probolinggo.
Abdul Rozak menekankan bahwa
sebagai calon peserta SKK harus selalu tegap dan teguh pendirian dalam
berproses.
"Kami sangat terbuka
dengan siapapun yang mau berproses. Di forum SKK ini, silakan sahabati
berproses dengan sungguh-sungguh, karena semakin tinggi forumnya maka akan
semakin serius dan mendalam juga pembahasannya. Tugas sahabati sekalian selain
serius, harus belajar memiliki pendirian yang tegas dan tegap atas segala
sesuatu," jelasnya.
Sekretaris Umum PC IKA PMII
Probolinggo, Moh Ilyas lebih menekankan pada profesionalisme kader kopri.
"Proses di SKK ini jangan
hanya persoalan apa yang telah ada di modul-modul secara tertulis, tapi harus
mencari hal lain yang lebih kreatif utamanya soal keilmuan yang
profesional," tegasnya.
Sejalan dengan tentang
profesionalisme kader, Ketua Majelis Pembina PC PMII Probolinggo, Sahabati Siti
Romla mengatakan adanya peran kopri harus selalu berdampingan dan bisa
berkolaborasi.
"Kopri harus bisa mengisi
semua lini dengan kemampuannya, dengan ide-idenya, tunjukkan bahwa kita mampu.
Kader Kopri harus mampu berkiprah utamanya di masyarakat dengan terus
berkolaborasi," ungkapnya.
Disamping itu, Ketua Kopri PKC
PMII Jawa Timur, Zumrotun Nafisah mengatakan bahwa kopri harus punya perhatian
khusus, mampu selaras terhadap perkembangan digital.
"Kita mau tidak mau harus
bisa menghadapi dan beradaptasi terhadap perkembangan digital yang cukup pesat.
Sekalipun sahabati yang di Probolinggo banyak background pesantren, ga boleh
minder, kecil hati, pastikan bahwa kedepan kita juga bisa bersaing," kata
perempuan kelahiran Pasuruan itu.
Senada dengan itu, Wulan Sari
sebagai Ketua PB KOPRI menegaskan bahwa setiap kader kopri harus jadi generasi
zaman hari ini, menyesuaikan kebutuhan zaman dan mengimplementasikan
pengetahuannya.
"Jangan hanya disimpan,
tapi harus dipraktekkan. Saya tidak ingin kopri panjang lebar dengan wacana,
tapi tidak punya aksi nyata. Tentukan ranah pergerakan kita, jangan lupa
berkompetisi yang diimbangi dengan kompetensi," pungkas Wulan.
Pewarta: Abdur Rahmad
